Degradasi budaya tolong menolong Pasingkopkon dalam acara Marolek Kampung

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Nurul Fadila
Junaidi Indrawadi
Yusnanik Bakhtiar
Tetti Eka Purnama

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk degradasi budaya tolong menolong pasingkopkon di Nagari Padang Mantinggi, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman serta mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya degradasi budaya tolong menolong. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Informan ditetapkan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik dan alat pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan melalui ketekunan pengamatan, member check, dan teknik triangulasi meliputi triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Selanjutnya analisis data dilakukan melalui redaksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa tolong menolong pasingkopkon dalam acara marolek kampung di Nagari Padang Mantinggi mengalami degradasi atau penurunan. Adapun bentuk-bentuk degradasi budaya tolong menolong pasingkopkon dalam acara marolek kampung secara umum dibagi menjadi dua yakni pertama tolong menolong pasingkopkon dalam acara marolek kampung bentuk materi meliputi tolongan beras atau kelappa dan STM Siriaon. Kedua tolong menolong pasingkopkon dalam acara marolek kampung bentuk non materi meliputi tolong menolong bantuan tenaga terbagi menjadi memasak gulai kaum bapak, memasak nasi, manyaok ombu-ombu, mencuci peralatan masak kaum ibu dan memarut kelapa atau mencari buah nangka oleh pemuda. Terjadinya degradasi budaya tolong menolong tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adanya sistem penunjukan kerja, ekonomi, modernisasi, dan karakter sosial.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Fadila, N., Indrawadi, J., Bakhtiar, Y., & Purnama, T. E. (2024). Degradasi budaya tolong menolong Pasingkopkon dalam acara Marolek Kampung . Journal of Education, Cultural and Politics , 4(2), 425-435. https://doi.org/10.24036/jecco.v4i2.480